Obat Tradisional Penyakit Hepatitis


Tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional mempunyai aktifitas biologis karena mengandung berbagai senyawa fitokimiayang dapat mempengaruhisel-sel hidup suatu organisme. Pada mulanya obat yang berasal dari tunbuhan ini digunakan dalam bentuk segar atau kering. Pengolahannya dengan cara direbus atau ditumbuk dan air perasannya, atau dapat pula diseduh dengan air panas dan diminum setelah dingin, atau dapat dimakan sebagai sayuran.

Dibawah ini terdapat macam-macam tumbuhan yang dapat mengatasi penyakit hepatitis kronik baik dalam menurunkan nilai SGOT dan SGPT, menghambat proses fibrosis, ataupun meningkatkan sistem imun tubuh yang dapat menyembuhkan penyakit hati menahunnya. Sebagian dari obat tumbuhan tersebut telah terbukti khasiatnya baik secara klinis maupun laboratoris.

Obat tradisional tersebut diantaranya adalah:

1. Temulawak

Rimpang temulawak segar seukuran ½ telapak tangan, dengan tebal sekitar 1 jari. Bisa juga menggunakan rimpang temulawak yang sudah dikeringkan. Caranya, rimpang dipotong-potong dengan tebal seukuran 0,5 cm lalu dijemur. Gunakan 3-9 g temulawak kering.

Cara pemakaian: rimpang temulawak segar dikupas kulitnya, potong-potong tipis, lalu dicuci bersih. Bila menggunakan rimpang kering, langsung dimasukkan panci, rebus dengan 3 gelas air sampai air tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus. Ampasnya bisa direbus sekali lagi dan diminum pada sore hari.

Catatan:
a. Temulawak rasanya pedas, pahit, sifatnya dingin, masuk meridian hati, jantung, dan kandung empedu.
b. Jangan minum air perasan temulawak mentah karena dalam keadaan mentah patinya bisa mengganggu fungsi ginjal.

2. Semanggi Gunung

Seluruh tanaman semanggi gunung yang masih segar sebanyak 30-60 g.

Cara pemakaian: herba semanggi gunung yang baru dikumpulkan dicuci bersih lalu dimasukkan ke dalam panci. Tambahkan air dan arak ketan sama banyak sampai seluruh tanaman obat ini terendam, lalu ditim. Setelah dingin airnya diminum, semanggi gunungnya boleh dimakan. Lakukan 2 kali sehari, selama 3-5 hari.

Catatan:
a. Herba ini rasanya manis sedikit pedas, digunakan untuk pengobatan hepatitis infeksi yang disertai kuning (ikterik), sisoris hati, perut membuncit berisi cairan (asites), dan batu empedu.
b. Efek samping yang mungkin terjadi berupa penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia). Bila pemakaiannya dihentikan, maka jumlah sel darah putih akan kembali normal.

3. Bunga Pecut Kuda

Bunga berikut tangkai bunga pecut kuda segar sebanyak 5-10 tangkai.

Cara pemakaian: bunga berikut tangkai bunga setelah dipotong dari tanamannya lalu dicuci bersih. Potong-potong seperlunya kemudian direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Tambahkan gula batu secukupnya. Setelah dingin disaring lalu diminum. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

Catatan:
a. Simplisia ini rasanya pahit, sifatnya dingin. Khasiat tanaman obat ini sebagai anti radang, menyebabkan keguguran (abortif), dan memperbanyak produksi urine.
b. Pecut kuda digunkan untuk pengobatan hepatitis A.
c. Wanita hamil yang terinfeksi virus hepatitis A dilarang minum rebusan obat ini karena dapat menyebabkan keguguran.

4. Buah Tomat

Buah tomat yang sudah masak sebanyak 2 buah.

Cara pemakaian: buah tomat dicuci lalu dipotong-potong. Selanjutnya direbus sebentar dalam air mendidih, lalu dilumatkan atau dijus. Bila bukan penderita kencing manis (diabetes) boleh tambahkan gula pasir sesuai selera. Setelah dingin lalu diminum. Lakukan 2 kali sehari.

Catatan:
a. Buah tomat rasanya manis, asam, sifatnya sejuk. Berkhasiat meredakan demam (antipiretik), menyejukkan darah, penewar racun (detoksikan), meningkatkan produksi air liur, merangsang keluarnya enzim lambung,melancarkan aliran empedu, antiseptik usus.
b. Kandungan chlorine dan sulfur pada buah tomat adalah trace mineral yang berkhasiat detosikan. Chlorine alamiah dari buah tomat akanmenstimulir kerja hati untuk membuang racun tubuh.

5. Alang-alang

Akar alang-alang sebanyak 15-30 g (30-60 g bila menggunakan akar segar).

Cara pemakaian: akar alang-alang dipotong-potong seperlunya lalu dicuci bersih. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum airnya. Dibagi 2 kali minum. Minumlah pagi dan sore hari, masing-masing ½ gelas. Lakukan secara teratur selama 10 hari.

Catatan:
a. Akar alang-alang rasanya manis, sifatnya sejuk, akar alang-alang digunakan untuk pengobatan hepatitis akut menular (Hepatitis A), sakit kuning, atau pada sirosis hati yang disertai pendarahan saluran cerna.
b. Dilaporkan dari 28 penderita hepatitis A akut, 21 penderita sembuh dengan rebusan 100 g akar alang-alang segar setiap hari. Seluruh gejala dan keluhan menghilang dalam waktu 45 hari.
c. Simplisia ini jangan diberikan pada penderita yang fungsi lambungnya dan banyak kencing.





Comments