Gizi Buruk


Gizi Buruk suatu kondisi di mana seseorang dinyatakan kekurangan nutrisi, atau dengan ungkapan lain status nutrisinya berada di bawah standar rata-rata. Nutrisi yang dimaksud bisa berupa protein, karbohidrat dan kalori. Di Indonesia, kasus KEP (Kurang Energi Protein) adalah salah satu masalah gizi utama yang banyak dijumpai pada balita.

Penyebab terjadinya gizi buruk

Orang akan menderita gizi buruk jika tidak mampu untuk mendapat manfaat dari makanan yang mereka konsumsi, contohnya pada penderita diare, nutrisi berlebih, ataupun karena pola makan yang tidak seimbang sehingga tidak mendapat cukup kalori dan protein untuk pertumbuhan tubuh.
Beberapa orang dapat menderita gizi buruk karena mengalami penyakit atau kondisi tertentu yang menyebabkan tubuh tidak mampu untuk mencerna ataupun menyerap makanan secara sempurna. Contohnya pada penderita penyakit seliak yang mengalami gangguan pada saluran pencernaan yang dipicu oleh sejenis protein yang banyak terdapat pada tepung yaitu gluten. Penyakit seliak ini mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi sehingga terjadi defisiensi.
Kemudian ada juga penyakit cystic fibrosis yang mempengaruhi pankreas, yang fungsinya adalah untuk memproduksi enzim yang dibutuhkan untuk mencerna makanan. Demikian juga penderita intoleransi laktosa yang susah untuk mencerna susu dan produk olahannya.

Penyebab secara langsung antara lain:

1. Penyapihan yang terlalu dini
2. Kurangnya sumber energi dan protein dalam makanan TBC
3. Anak yang asupan gizinya terganggu karena penyakit bawaan seperti jantung atau metabolisme lainnya.
4. Pola makan yang tidak seimbang kandungan nutrisinya
5. Terdapat masalah pada sistem pencernaan
6. Adanya kondisi medis tertentu
3. Penyebab secara tidak langsung antara lain :
1. Daya beli keluarga rendah/ ekonomi lemah
2. Lingkungan rumah yang kurang baik
3. Pengetahuan gizi kurang
4. Perilaku kesehatan dan gizi keluarga kurang

Gejala-gejala Gizi Buruk

Gizi buruk dapat mempengaruhi kesehatan tubuh baik fisik dan mental. Semakin berat kondisi gizi buruk yang diderita (semakin banyak nutrisi yang kurang) akan memperbesar resiko terjadinya masalah kesehatan secara fisik.

Pada gizi buruk yang berat dapat terjadi kasus seperti marasmus (lemah otot) akibat defisiensi protein dan energi, kretinisme dan kerusakan otak akibat defisiensi yodium, kebutaan dan resiko terkena penyakit infeksi yang meningkat akibat defisensi vitamin A, sulit untuk berkonsentrasi akibat defisiensi zat besi.

Gejala Umum Dari Gizi Buruk Adalah :

1. Kelelahan dan kekurangan energy
2. Pusing
3. Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh kesulitan untuk melawan infeksi)
4. Kulit yang kering dan bersisik
5. Gusi bengkak dan berdarah
6. Gigi yang membusuk
7. Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat
8. Berat badan kurang
9. Pertumbuhan yang lambat
10. Kelemahan pada otot
11. Perut kembung
12. Tulang yang mudah patah
13. Terdapat masalah pada fungsi organ tubuh

Tanda – tanda Gizi buruk secara umum


1. Berat Badan di bawah normal
2. Rambut pirang. Kering kusam
3. Pertumbuhan otak terhambat
4. Badan nya lemas
5. Matanya Cekung
6. Perut buncit
7. Tidak nafsu makan
8. Rabun Senja
7. Dampak gizi buruk pada anak terutama balita
1. Pertumbuhan badan dan perkembangan mental anak sampai dewasa terhambat.
2. Kekurangan Vitamin A dapat menyebabkan Rabun Senja
3. Daya tahan tubuh Lamah
4. Mudah terkena penyakit ispa, diare, dan yang lebih sering terjadi.
5. Zat antibody tidak sempurna
6. Jika terinfeksi sukar sembuh serta mudah berkomplikasi
7. Rentan terhadap penyakit TBC
8. Bisa menyebabkan kematian bila tidak dirawat secara intensif.

Indikasi Gizi Buruk

Untuk KEP ringan dan sedang, gejala klinis yang bisa dijumpai pada anak adalah berupa kondisi badan yang tampak kurus. 

Sedangkan gejala klinis KEP berat/gizi buruk secara garis besar bisa dibedakan menjadi tiga tipe: 

Kwashiorkor


1. Kwashiorkor adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein dan sering timbul pada usia 1-3 tahun karena pada usia ini kebutuhan protein tinggi. Meski penyebab utama kwashiorkor adalah kekurangan protein, tetapi karena bahan makanan yang dikonsumsi kurang menggandung nutrient lain serta konsumsi daerah setempat yang berlainan, akan terdapat perbedaan gambaran kwashiorkor di berbagai negara.

Ciri – ciri kwashiorkor


• edema (pembengkakan), umumnya seluruh tubuh (terutama punggung kaki dan wajah) membulat dan lembab
• pandangan mata sayu
• rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan mudah dicabut tanpa rasa sakit dan mudah rontok
• terjadi perubahan status mental menjadi apatis dan rewel
• terjadi pembesaran hati
• otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau duduk
• terdapat kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman lalu terkelupas (crazy pavement dermatosis)
• sering disertai penyakit infeksi yang umumnya akut
• anemia dan diare

Marasmus

Marasmus adalah kekurangan energi pada makanan yang menyebabkan cadangan protein tubuh terpakai sehingga anak menjadi “kurus” dan “emosional”. Sering terjadi pada bayi yang tidak cukup mendapatkan ASI serta tidak diberi makanan penggantinya, atau terjadi pada bayi yang sering diare.

ciri - ciri marasmus

• badan nampak sangat kurus seolah-olah tulang hanya terbungkus kulit
• wajah seperti orang tua
• mudah menangis/cengeng dan rewel
• kulit menjadi keriput
• jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (baggy pant/pakai celana longgar
• perut cekung, dan iga gambang
• seringdisertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang)
• diare kronik atau konstipasi (susah buang air)

Ciri – ciri marasmus-kwashiorkor

Memiliki ciri gabungan dari beberapa gejala klinis kwashiorkor dan marasmus disertai edema yang tidak mencolok.




Comments